Luwu, Pembagian Tabung Gas LPG 3 Kilogram bagi masyarakat miskin, hingga saat ini masih banyak yang belum terpakai. Ini diketahui ketika dilakukan sosialisasi penggunaan LPG 3 Kilogram di Kecamatan Bua bulan Lalu, sejumlah masyarakat dibeberapa desa di kabupaten Luwu menyampaikan pada penyuluh saat diadakan sosialisasi penggunaan gas LPG 3 kg, “laporan masyarakat menyebutkan bahwa ada yang menyimpan bahkan menjual dan menukar dengan beras” ungkap Irwan Hamka yang didampingi Amran Amir usai mengadakan penyuluhan di Desa Posi Kecamatan Bua.
Sedangkan di Bukit Harapan masyarakat yang sebelumnya enggan menggunakan kompor gas tersebut kini mulaimenggunakannya kembali, “Untungnya ada sosialisasi seperti ini jadi kami sudah faham dan dapat menggunakannya, karena selama ini kami takut kalu kompor itu bisa meledak, dan seharusnya jauh sebelumnya sebelum dilakukan Pembagian sudah dilakukan sosialisasi semacam ini ” ungkap Gau Andi Tadda saat diadakan sosialisasi dI desa Bukit Harapan Kecamatan Bua.
Salah satu penyebab sampai masyarakat enggan menggunakan Kompor Gas 3 Kilogram karena selang yang dibagi dianggap kurang bagus, ini dipicu oleh adanya oknum penyalur yang mengharuskan mengganti selang “ kami diharuskan mengganti regulator dan selang yang harganya sampai tiga ratus ribu rupiah, karenanya kami tidak memakai kompor gas pembagian, takut kalau terjadi ledakan, untuk sementara kompor tersebut kami simpan saja.” Ungkap warga di desa Bukit Harapan dalam acara sosialisasi penggunaan gas LPG 3 kg.
Ungkapan warga tersebut dijelaskan oleh Irwan Hamka bahwasanya masyarakat jangan ragu menggunakan kompor dan peralatan LPG 3 Kg seperti selang dan Regulator sepanjang masih utuh dan menggunakan sertifikat SNI. Beliau mengharapkan agar masyarakat senantiasa melakukan sesuai dengan perintah 3 cek yang telah disampaikan yaitu cek peralatan dan logo SNI, Cek Bau Gas dan Cek Perawatan secara rutin.